Owen Grady : " She's killing for sport.."
Directed by : Colin Trevorrow
Written by : Colin Trevorrow, Amanda Silver, Rick Jaffa
Rating : PG-13
Cast : Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Irfan Khan, B. D. Wong, Ty Simpkins, Nick Robbinson, Omar Sy, Jake Jhonson, Vincent D'onofrio, Brian Tee, Colin Trevorrow
Critic Rating's :
Rattoen Tomatoes : 71%
IMdB : 4 stars from 5
the black ticket : 4,5 stars from 5
Review (May Content some spoilers!!):
Di tahun 2015 ini terdapat beberapa film sequel yang memiliki rentang waktu yang cukup panjang dari film terdahulunya. Baru saja kita di sajikan Mad Maxx : Fury Road karya George Miller di bulan Mei lalu yang memiliki jarak 30 tahun dari sequel terdahulunya. Di bulan Juni ini kita kembali di sajikan film sequel yang memiliki jarak cukup jauh dari film terdahulunya. Jurassic Park (JP) memiliki kurang lebih 15 tahun jarak antara film terdahulunya dengan Jurassic World (JW) sebuah sequel anyarnya. Sungguh suatu penantian yang panjang bagi para fans dari film ini.
Namun, apakah penantian panjang fans tersebut di bayar lunas oleh film ini?
Apalagi sosok nahkoda di film ini telah berganti kepada sosok nahkoda baru (kita semua mengetahui bahwa Steven Spielberg selaku sutradara film pertama dan kedua telah berhasil membawa saga film ini ke level cult atau klasik.).
Apakah keputusan studio menempatkan Colin Trevorrow sebagai sutradara dalam JW ini berbuah sukses?
Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut adalah : YA dan YA.
Collin Trevorrow dapat membawa kita kembali ke ingatan masa lalu yang menyenangkan (mungkin sebagian dari anda masih berusia sangat muda ketika menonton kedua film terdahulu..), dan menambah beberapa nyawa baru dalam film ini.
Paruh pertama film dibuka dengan penampakan alam theme park JW yang memukau, masih dapat membuat kita terpesona dan membayangkan bahwa taman ini seakan-akan benar-benar ada. Pengenalan tokoh dalam paruh babak awal berlangsung secara halus tanpa di paksakan. Memang ada beberapa bagian awal cerita yang seperti mengalami dejavu, dimana dua orang anak (diperankan dengan baik oleh Ty Simpkins dan Nick Robbinson) akan mengajak penonton untuk memulai petualangan dalam taman ini. Selebihnya adalah konsistensi tokoh yang dibangun secara halus dan menarik untuk diikuti.
Baik, selanjutnya adalah pengenalan jenis Dinosaurus dalam taman ini. Dinosaurus di tampilkan secara apik dan merata bagiannya, membuat penonton dapat menghafal nama dinosaurus tersebut (Mesosaurus menampilkan tribute untuk film Jaws yang berkesan bagi para penonton). Selebihnya dalam babak pertama film ini adalah kembalinya memori manis kita tentang alasan mengapa kita menyukai franchise film ini (momen kagum akan taman fantasi berisi binatang-binatang purbakala yang epik..ahhh..sungguh menyenangkan).
Babak berikutnya menampilkan sosok bad dino yang akan mencuri panggung sementara dari T-rex..
Setelah lama menebak-nebak seperti apa sosok dinosaurus penebar teror dalam film ini (tidak sedikit yang mengecam keputusan Colin Trevorrow untuk menampilkan dinosaurus versi hybird), akhirnya terjawab melalui sosok Indomius Rex (Forever King dalam pengartian namanya).
Sosok dinosaurus ini di tampilkan secara lugas, gabungan dari beberapa DNA dinosaurus, cerdas, dan tentunya.. tanpa ampun.
Penampilan Indomius Rex sendiri membuat lupa penonton bahwa di film terdahulunya ada sosok T-rex yang juga sama ganas dan mencekamnya. Memang ada beberapa scene ketika Indomius Rex tampil seakan mengulang sosok T-rex dalam aksinya, tetapi selebihnya penonton akan percaya bahwa sosok dinosaurus hybird ini memiliki kemampuan di atas T-rex.
Jangan lupakan pula penampilan Velociraptor sebagai salah satu dinosaurus karnivora cerdas favorit para fans saga ini. Velociraptor di film ini dapat di kendalikan (atau tidak?..) oleh pihak taman, dimana terdapat scene yang seakan mengingatkan kita bahwa dinosaurus ini tetap memiliki peranan istimewa.
Adegan teror bad dino dalam film ini secara keseluruhan di tampilkan dengan intens dan konsisten. Memang ada beberapa scene yang sedikit dipaksakan, namun mampu ditutupi oleh peforma apik duo Chris Pratt (sebagai Owen Grady) dan Bryce Dallas Howard (sebagai Claire). Adegan hide and seek ala JP antara manusia versus dinosaurus di tampilkan dengan brilian, memang tidak serapat dan tegang seperti film pertama, tetapi tetap memberi kejutan tersendiri.
Ada sedikit twist menjelang babak akhir dan pertarungan (saya pribadi menyebutnya adegan paling brutal dan epik dalam sejarah franchise film ini) maha epik dinosaurus versus dinosaurus. Film ini ditutup dengan menyisakan beberapa petunjuk penting kehadiran InGen (mungkin akan ditampilkan secara intens di sequel berikutnya) dan kembalinya tahta taman kepada sang empunya kuasa...
Kritik yang di alamatkan kepada Colin Trevorrow (tentang penggunaan CGI berlebihan dan pemilihan dinosaurus yang kurang tepat..) mampu di jawab dengan cerdas.
Well..In the end, who's not gonna amazed with this park?
Movie Trivia :
* Chris Pratt menjalankan semua adegan stunt tanpa bantuan dari stuntman.
* Steven Spielberg sempat ingin menunjuk Gareth Edwards untuk menangani film ini, namun yang bersangkutan bentrok jadwal hingga memutuskan mundur.
* Mendiang David Attenbrough (pemeran Jhon Hammond) mendapat penghormatan dalam film berupa patung yang berada di aula utama taman.
Movie trailer :
http://www.youtube.com/watch?v=RFinNxS5KN4